Perjuangan Akan Berujung.



Awalnya saya mengenali sosok perempuan yang cuek, dan seolah-olah tidak pernah menanggapi apa itu kata CINTA? Ya, sosok perempan itu memang begitu cuek tentang arti kata CINTA! Dia tidak mudah untuk menyukai seorang laki-laki, namun salutnya jika dia sudah merasa cocok dia akan melakukan apa saja demi ingin dekat dengan seorang laki-laki itu. Bahkan, dia sampai rela untuk menjadi ocehan banyak anak laki-laki. Dia tak pernah perduli dengan apa yang mereka katakan..
Dia sosok perempuan yang sangat berpegang teguh terhadap dirinya, dia akan melakukan apapun yang menurut dia benar, biarpun teman-teman yang lain selalu berkomentar tentang apa yang dia lakukan. Namun, setelah disadari perjuangan dia itu patut di acungi jempol. Menurut saya, banyak orang yang harus mencontoh tentang sikap dan keyakinan dirinya. Itu membuat semua orang termotifasi jika memang kita memperhatikan tentang kehidupan dia.
Perjuangannya memang mungkin tak berujung, namun jangan pernah untuk berkata Tidak karena mungkin dengan ini Tuhan mempunyai rencana yang lain, yang sedang dirangkai-Nya dengan indah. Yakinlah dengan rencana Tuhan yang pasti Indah J Bukankah kita pernah mendengar suata kalimat yang berbicara “ Sabar akan Berbuah manis” Ya, itu kata-kata yang memang banyak mengandung arti, salah satunya yaitu tadi adanya rencana Tuhan. Dengan bersabar kita akan melihat hasil yang pasti akan membuat kita tersenyum.
Walaupun semuanya dijalani dengan perih, dia tidak pernah merasa semuanya berakhir. Dia masih terus  berjuang dan berjuang! Tidak cukup untuk mengatakan semuanya, dia adalah sosok yang memang harus menjadi panutan bagi semua orang yang memang sudah putus asa memperjuangkan cinta mereka. Ayolah semuanya belum berakhir! Dengan senyuman dan keyakinan semuanya akan terlewati dengan Indah....
Yakinkan hati dan fikiran kalian dengan seucap kata yang membangun, tidak perlu terlalu mendengarkan kata-kata orang yang menjatuhkan, kita bisa mengambil sisi positif dari perkataan pahit. Dari semua komentar yang di lontarkan, yakinlah disetiap kata ada pengertian positif...
Perjuangan mu akan berakhir secepatnyaJ Tuhan menemani......

by :nita_indriani

SESALKU

Pertama bertemu dengannya aku begitu mengaguminya. Sosoknya yang anggun dan mempesona membuat kaum adam berdecak kagum, termasuk aku. Dan beruntungnya aku bisa akrab dengannya. Tentunya banyak kaum adam yang iri denganku. Tika namanya.

Tapi perasaanku begitu kacau ketika mengetahui Tika adalah janda beranak satu. Rasanya jantungku bagai ditusuk belati mengetahui kenyataan itu. Tapi apa mau dikata, cinta datang tiba - tiba dan kita tidak bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh cinta. Aku tak peduli akan status Tika, bahkan andai diapun bersuami aku tetap mencintainya.

“Bagaimana kalau kita pacaran?” Aku memberanikan diri menyatakan cinta pada Tika.

“Kamu ngawur! Aku ini janda beranak satu, mana pantas sama kamu!”

“Aku nggak peduli! Yang penting aku cinta sama kamu. Kamu juga cinta kan sama aku?” Aku menggenggam erat tangan Tika.

“Baiklah, asal kamu gak menyesal.”

“Aku gak akan menyesal sayang.” Ucapku lembut sembari mencium kening Tika.

Tapi semua tak berjalan sesuai rencana. Orangtuaku menentang hubunganku dan Tika. Bahkan dengan teganya mereka mengusir Tika! Apa sih salahnya berhubungan dengan seorang janda beranak? Toh mereka juga manusia yang butuh cinta!

“Rafael! Kamu jangan bikin malu mama dan papa! Buat apa kamu berhubungan sama wanita nggak jelas itu!”

“Tika bukan wanita nggak jelas Pa! Dia adalah orang yang Rafael cinta!”

“Kamu sadar nggak atas perkataanmu? Kita keluarga Tanubrata! Keluarga terhormat! Apa kamu nggak bisa cari wanita yang seumur kamu dan jelas belum pernah menikah!”

“Memang banyak wanita diluar sana tapi cuma Tika yang Rafael cinta!”

“Jangan membantah! Kamu anak tunggal keluarga Tanubrata! Apa kamu mau papa usir dan kamu jadi gembel dijalan?!” Papa membentakku. “Dua minggu lagi kamu harus menikah dengan wanita pilihan papa! Jangan pernah membantah! Lupakan wanita itu kalau kamu nggak mau hidup dijalan!”

Terpaksa aku menuruti kemauan orangtuaku. Jujur aku nggak sanggup hidup miskin dan menderita! Apalagi sampai jadi gembel dijalan! Aku! Rafael Tanubrata yang seumur hidup tidak pernah susah harus menjadi gembel? Pasti rasanya bagaikan neraka! Aku nggak sanggup!

Mungkin aku memang pengecut! Aku lebih takut hidup miskin daripada kehilangan Tika! Aku memang pria nggak berguna! Tika, aku harap kamu mengerti dan mau memaafkan aku. Aku memang nggak pantas buat kamu! Lelaki pengecut yang lebih memilih harta dibandingkan rasa cinta. Maafkan aku.
*
Tika? Sedang apa kamu sekarang? Apakah kamu akan datang ke pernikahanku hari ini? Tidak mungkin! Aku memang kejam, memberi Tika surat undangan pernikahanku! Aku nggak pantas jadi seorang lelaki. Maafkan aku Tika! Meskipun beribu bahkan berjuta maaf yang aku ucapkan tak mampu menghapus dosaku padamu.

Tiba saat pengucapan sumpah setia. Sejujurnya hatiku memberontak ingin menolak pernikahan paksa ini, tapi apa dayaku?

“Apa kalian berdua sudah siap?” tanya pendeta yang akan menikahkan aku dan Tania, wanita pilihan orangtuaku.

Aku mengangguk dengan terpaksa, sementara Tania tersenyum mantap.

“Baiklah. Apakah kamu, Tania Lubis Wibisono bersedia menerima Rafael Tanubrata sebagai suami mu baik dalam keadaan susah ataupun senang? Sehat ataupun sakit?”

Tania menjawab tanpa keraguan sedikitpun. “Saya bersedia!”

“Apakah kamu Rafael Tanubrata bersedia menerima Tania Lubis Wibisono sebagai istri baik dalam keadaan susah ataupun senang? Sakit ataupun sehat?” Pendeta Immanuel menatapku.

Kenapa hatiku ragu menjawab pertanyaan itu? Apa aku siap hidup bersama Tania? Hidup tanpa cinta?

“Rafael!!” Tania menyenggol lenganku meminta jawaban.

“Saya.....”

Braaaakkkkkkkk!!

Suara dentuman keras menggema. Para undangan berlarian keluar untuk melihat apa yang terjadi. Mau tak mau aku sedikit lega karena masih punya waktu untuk menjawab ikrar pernikahan tadi. Aku melangkahkan kakiku mengikuti para undangan. Aku ingin sejenak menjauh dari Tania. Sebenarnya tak sedikitpun aku merasa penasaran tapi biarlah itung - itung mencari udara segar sebelum aku harus melanjutkan pernikahan yang gak aku hendaki.

“Apa disini ada yang bernama Rafael?” tanya seorang Bapak berperawakan gemuk.

Dengan kebingungan aku menjawab, “Saya Pak, memang kenapa?”

“Wanita yang tergeletak disana tadi menyebut -nyebut nama Rafael. Apa saudara kenal?”

Aku berjalan kearah yang ditunjukkan Bapak itu. Aku melihat seorang wanita tergeletak berlumuran darah. Semakin dekat semakin jelas siapa wanita itu. Tika? Apa aku cuma berhalusinasi atau itu memang Tika?

“Bagaimana mas? Apa anda kenal?” Bapak itu membuyarkan lamunanku.

“Eh...?” aku menggaruk dahiku yang tak gatal.

Aku menggosok - gosok mataku berharap apa yang aku lihat hanya sekedar mimpi. Tapi ternyata semua itu nyata, Tika tergeletak berlumuran darah didepan mataku.

“Tika??” Aku mengguncang - guncangkan tubuh Tika yang kaku. “Bangun Tika! Please? Aku belum minta maaf sama kamu!” Teriakku histeris.

“Maaf mas, saya harus membawa dia kerumah sakit.” ujar salah seorang pria berpakaian putih.

“Tolong selamatkan dia! Saya akan bayar berapapun asal dia selamat!”

Pria itu memeriksa denut nadi Tika. “Maaf mas, semuanya sudah terlambat.” Pria itu menggeleng lemah.

“Tidaaakkkkkkkkk!! Aku gak percaya!! Coba periksa lagi!!” paksaku kepada pria itu.

“Maaf mas. Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan.”

“Bohooooooongggg!!!”

Pria itu tersenyum tipis. “Saya harap mas sabar.”

Aku memeluk Tika untuk terakhir kalinya. Aku sudah tak peduli meskipun pakaian pernikahanku kotor berlumuran darah. Semua ini salahku! Aku yang menyebabkan Tika tewas. Seandainya aku tak menggundangnya Tika tak mungkin datang dan tertabrak mobil.

Aku melihat secarik kertas dalam genggaman Tika. Kertas putih kusut yang telah berlumuran darah. Ternyata kertas itu adalah sepucuk surat yang ditujukan untukku. Aku membuka lipatan surat itu dan menemukan tulisan yang sangat ku kenal.

To: Fael

Kenapa akhir - akhir ini kamu jarang menghubungiku? Jujur aku sangat merindukanmu. Tiba - tiba surat undangan darimu datang, aku merasa kaget dan sedih. Tapi aku gak marah sama kamu, karena pasti sangat berat untuk memilih antara aku atau orangtuamu. Sungguh aku ingin sekali datang ke pernikahnmu tapi aku gak sanggup. Aku gak bisa melihat orang yang aku sayang bersanding dengan orang lain. Tapi tulus dari dalam hati, aku mendoakan kebahagianmu bersama pasanganmu.

Love Tika

Air mata mengalir dari kedua mataku, hatiku rasanya remuk bagai ditusuk belati. Bagaimana tidak? Aku begitu bodoh lebih memilih harta dan takut hidup dalam kemiskinan daripada memilih orang yang benar - benar tulus mencintaiku. Kini semuanya sudah terlambat hanya penyesalan yang menghampiri.

“Tikaaaaaaa!! Maafkan aku!!”

THE END .... 

Judul: Just Be Yourself, Tyss..
Penulis: Raissa Oktaviani (@Raissoktvn)


"Ga perlu jadi yang lain Tyssa.. Just be yourself okey"
***
Hay, nama gue Tyssa Arumnigtyas. Tapi, walaupun begitu, nama gue ga sebagus kelakuan gue, gue sekolah di SMA Bakti Pelajar, disekolah gue terkenal sebagai cewek yang tomboy, males, bahkan jarang banget ada cowok yg mau jadi pacar gue-_-ya tapi bersyukurlah gue punya kaka2an yg menerima penampilan gue gini. Namanya, Aufar, bisa dibilang dia itu palingggg deket sm gue. Selain tomboy, gue juga terkenal karena prestasi basket yg gue raih susah payah. Semakin hari Gue semakin deket sama Opar, sampai saatnya ada siswi baru di kelas gua, Agnes.. Dia itu cewek feminin, tapi juga cewek modus.. Dia selalu ngejek gua karena penampilan gua yg tomboy 

Di kelas hari ini pelajaran lagi kosong, guru yang ngajar gak masuk. Dan di saat itu juga Agnes ngumumin didepan kelas, "Temen-Temen Besok dateng ya ke rumah gue, ada party ulang tahun guee jam 7 malem. Jangan sampe gak dateng, apalagi.. elo Tyssa, pake baju yg cewek bgt yaa." Umumnya sambil tersenyum sinis sama gue. Gue pun sampai dirumah. Dikamar gue langsung bercermin, 'Emang bener gue terlalu tomboy?' Batin gue. Pada besoknya, gue berusaha dandan secantik mungkin buat party nya Agnes, gue denger dia juga ngundang Opar. Jujur, gue gabisa nahan perasaan gue setahun ini sama dia.. Opar. Gue suka sama dia, bahkan saat gue tau dia udah punya pacar gue cemburu berat. Tapi, beruntunglah Opar sekarang jomblo, jadi banyak kesempatan gue gitu:D 

Gue bakal mastiin, malam ini jam 7, bakal jadi cewek tercantik demi Opar. "It's time to Makeover Tyssaaa!! Cayooo" kata gue dengan semangat 45. Malampun tiba, gua segera pergi kerumah Agnes. Sesampai nya orang orang yang ada disana ngeliat gue dari atas sampe bawah, sambil nahan tawa. "Wow, Amazing! Style apanih Tyss? Lipstick belepotan, Rambut kuncir kuda, terus make baju heboh begini? Lo kira party gue ini apa? Iya gak Far" cetus Agnes, sambil menggandeng mesra Aufar... "Tyssa.. Elo.." Aufar pun ikut ikutan gagap. Tanpa sadar gue nangis dan ninggalin party itu, pada saat keadaan hujan deres, gue berlari kuat kuat, sampai akhirnya gue berhasil keluar dari rumah Agnes.. "Arrgghh!!!!!! Segini begonya gue?!!!" 

"KENAPA GUE RELA BANGET JADI BEGINI, CUMA DEMI ORANG YANG ANGGEP GUE GA LEBIH DARI SEORANG ADIK!!!!!" Teriak gue, sambil menghapus lipstick, dan cemong make up yg gue buat dibawah deresnya hujan. "Tyssa!! Tyss..". Gue denger teriakan itu, Opar nyari gue.. Gue berbalik badan dan tepat menemukan Opar yg sekarang berada di hadapan gue. "Buat apa lo nyusul gue, Par? Gue cuma pengen jadi cewek yg cantik dimata lo.. Karena gue suka sama lo" kata gue dengan jujur. "Tyssa, gue suka sama lo .. Just be yourself, Tyssa. Gue suka lo yang tomboy, apalagi waktu lo main basket." Mendengar kata kata yg dilontarin sama Opar.. Mendadak gue langsung meluk dia. "Gak perlu jadi yg lain Tyssa" 

"Lo bener Par?" Tanya gue sama Opar. "Iyaa bawel:D" kata Opar sambil menarik hidung gue. "eh, sakit!-_-udah ah dingin gue nihh ujan ujanan". "Nih, pake ya" katanya sambil ngasih jaketnya.


Creat: Jennifer Zhie (@Jennifer_Zhie)
sumber : http://wishwondersurprise.blogspot.com/2013/01/kumpulan-cerpen-remaja-terbaru.html

Aku Masih Disini

Bila kini kusimak wajah malam,
sepertinya tak ada satu pun yang kurang.
Bulan, bintang bersinar terang meski langit kelam.
Namun, setelah ku amati wajahmu yang muram.
Seakan hati, berkata— ada satu yang hilang.
Canda, tawa, ceria— lenyap dalam, terlumat lebam.
Keluh cinta yang kau kemas dalam cerita,
mengingatkan aku akan sebuah tragedi
yang sempat aku alami.
Tak usah kau terus renungi derai di pipi.
Biarkan ia mengkaji hati
hingga kau akan menghayati
hikmahnya nanti.
Bila nanti kausimak wajah pagi,
pasti kan kau dapati secercah arti
atau, bila kau cermati keberadaan pelangi,
Pasti kau akan memahami—
Mengapa semua itu mesti terjadi
hingga kau akan mengerti seperti apa cinta sejati.
Ya, cinta tulus yang datang hanya satu kali dalam hidup ini.
Mungkin kau pernah mengalami…?!
Kini, dengan sedalam nafasku
dan segenap simpatiku,
aku akan berdiri di sampingmu
’tuk hangatkan hatimu—
Yang tengah dilumuri duka yang mengganggu
Tersenyumlah untuk dirimu…
Bersenandunglah untuk harimu…
Karena aku masih ada— disini
Untuk menjagamu…

Kegundahan Cinta Tak Terbalas

Mendung tengah menggelayut dihatiku
Dalam dingin dan gelapnya malam
Menyusuri setiap jengkal kehidupanku yang hening
Dimana malam yang telah beradu dengan kelam
Di tengah malam yang sunyi dan sepi
Diiringi alunan rinai hujan yang menderas
Ditiupkan angin yang membuatku menggigil
Langitpun terbaca sangat kelam dan pekat
Bintang bintang bersinar hanya separuh
Bulan yang biasanya bersinar sempurna buatku
Tak memancarkan sinar terangnya
Kegundahan cinta sedang menggelayut hatiku
Kegundahan cinta yang tak pernah berbalas
Mencintaimu sangat menyakitkan hati
Kucoba memetik angan cinta yang telah beku
Menusuk ke dalam hati yang tak berujung dan berbatas
Air mata selalu menetes tiap kegundahan cinta itu datang dihatiku
Kusimpan kegundahan cintaku di malam yang sunyi dan sepi
Di sudut waktu kutunggu cintamu
Waktu untuk mencairkan kegundahan hati akan cinta
Mungkinkah kau mengingatku malam ini dihatimu
dan tahukah kau ada secangkir cinta yang selalu menunggu
Akankah cintaku akan kau balas
Kapankah kegundahan cintaku akan pergi?

SELAMAT JALAN CINTA


Selamat pagi Cinta….,
Sepeninggalnya malam, Aku terbangun dari mimpi panjang tentang indahnya hidup bersamamu…, dan ku tersadar , Cerita itu hanyalah mimpi.
Dinda ku…,
Bahagia ini menyertai selalu hari-harimu bersamanya, Kau telah kembali menyatu, memadu kasih sayang , merajut rindumu yang sudah lama usang. Menjalin asa yang pernah terputus Oleh waktu.
Aku Gembira melihat kamu dengannya, Bukan karena aku tak mencintaimu, tapi…, karena kau tahu Cinta tidaklah harus memiliki. Cinta kita adalah anugrah dari NYA.
Tak pernah aku pungkiri… ,hadirmu disisi ku waktu itu, tidaklah kebetulan, atau hanya sebuah pelarian Cinta darimu, Kau sangat berarti untuk ku,
Namun…,
Masih ada segumpal hati yang lebih membutuhkanmu, mencintaimu, menyayangimu, dengan segenap jiwa raganya.
Aku mengalah.., Bukan untuk kebahagiaannya,
Aku mundur…, Karena besarnya cinta ku kepadamu.
Aku Tahu…, Sebagian hatimu masih terbagi
Aku tak mau.., Keraguan itu membunuh cintamu.
Dinda sayang…,
Peluk cintamu ,masih membekas di segenap sendi-sendi disekujur tubuhku. Itu tidaklah jadi pengganggu kehidupanku. bahkan itu merupakan hadiah yang sangat berharga darimu. karena Aku tahu Cintamu padaku tidaklah semu, dan tidak sebatas ucap dibibir manis mu itu.
Dinda sayang..,
Berbahagialah bersamanya, Temani dirinya mengarungi kehidupan ini, aku Ikhlas melepasmu, Bukan karena aku Tidak mencintai namun.., karena besarnya cinta ini padamu
Puisi ini karya: Alvian Permana

Puisi Inilah rasaku

bukan ini yang ku mau
meski sejak awal ku tau
bahwa mungki hanya ini saja
yang akan ku dapatkan darinya
kubiarkan diri terjebak …..
dalam cinta sepihak
kubiarkan hati ini membeku…..
dalam cinta semu
pada akhirnya……….
ku bertanya pada diri sendiri
adakah ini cinta……..
dan mengapa rasanya hati ini sakit
tak ada jawaban dari setiap pertanyaan
selain kosong, perih dan air mata
meski semua itu tiada artinya………
namun cinta ini tak mau pergi
adakah kebodohan dalam hidup ini
tentang cinta yang tak bisa ku jaga
membiarkan diri ini terus begini
sampai kapan……….?
adalah pertanyaan terakhirku.

Puisi Inilah rasaku

bukan ini yang ku mau
meski sejak awal ku tau
bahwa mungki hanya ini saja
yang akan ku dapatkan darinya
kubiarkan diri terjebak …..
dalam cinta sepihak
kubiarkan hati ini membeku…..
dalam cinta semu
pada akhirnya……….
ku bertanya pada diri sendiri
adakah ini cinta……..
dan mengapa rasanya hati ini sakit
tak ada jawaban dari setiap pertanyaan
selain kosong, perih dan air mata
meski semua itu tiada artinya………
namun cinta ini tak mau pergi
adakah kebodohan dalam hidup ini
tentang cinta yang tak bisa ku jaga
membiarkan diri ini terus begini
sampai kapan……….?
adalah pertanyaan terakhirku.