TENANGKAM HATIMU SAUDARAKU


Roda kehidupan terus menggelinding. Banyak cerita dan episode yang dilewati pada setiap putarannya. Ada sedih, ada senang. Ada derita, ada bahagia. Ada suka, ada duka. Ada kesempitan, ada keluasan. Ada kesulitan, dan ada kemudahan. Tidak ada manusia yang tidak melewatinya. Hanya kadarnya saja yang mungkin tidak selalu sama. Maka, situasi apapun yang tengah engkau jalani saat ini, tenangkanlah hatimu ..

Manusia bukan pemilik kehidupan. Tidak ada manusia yang selalu berhasil meraih keinginannya. Hari ini bersorak merayakan kesuksesan, esok lusa bisa jadi menangis meratapi kegagalan. Saat ini bertemu, tidak lama kemudian berpisah. Detik ini bangga dengan apa yang dimilikinya, detik berikutnya sedih karena kehilangannya. Maka, episode apapun yang sedang engkau lalui pada detik ini, tenangkanlah hatimu ..
Cerita tidak selalu sama. Episode terus berubah. Berganti dari satu situasi kepada situasi yang lain. Berbolak-balik. Bertukar-tukar. Kadang diatas, kadang dibawah. Kadang maju, kadang mundur. Itulah kehidupan. Namun, satu hal yang seharusnya tidak pernah berubah pada kita; yaitu, hati yang selalu tenang dan tetap teguh dalam kebenaran …
Saudaraku, ketenangan sangat kita butuhkan dalam menghadapi segala situasi dalam hidup ini. Terutama dalam situasi sulit dan ditimpa musibah. Jika hati dalam kondisi tenang, maka buahnya lisan dan anggota badan pun akan tenang. Tindakan akan tetap pada jalur yang dibenarkan dan jauh dari sikap membahayakan. Kata-kata akan tetap hikmah dan tidak keluar dari kesantunan, sesulit dan separah apa pun situasi yang sedang kita hadapi. Dan dengan itu lah kemudian –insya Allah- kita akan meraih keuntungan.
Ketenangan Milik Orang yang Beriman
Ketenangan adalah karunia Allah yang hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman. Tentang hal ini Allah berfirman:
“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath [48]: 4)

MENGATASI EMOSI


Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, dll di sekitarnya.


Banyak orang bilang kalau menyimpan emosi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari orang yang rutin emosian. Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau emosi sebaiknya segera dihilangkan atau disalurkan pada hal-hal yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.

Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengandalikan emosinya :
1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.
2. Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.
3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dsb.
6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.
7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain. dsb…

Cara lainnya :

1. Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana anda menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas anda akan cengar-cengir sendiri.

2. Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman
Jika sedang marah alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi anda. Jika emosi agak memuncak mingkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.

3. Mencari Kesibukan Yang Disukai
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main ps2 winning eleven, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chating, chayang-chayangan dengan kekasih pujaan hati, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, make narkoba, dan lain sebagainya.

4. Curahan Hati / Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, isteri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.

5. Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi
Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.

6. Ingin Menjadi Orang Baik
Orang baik yang sering anda lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang kalau marah tetap tenang, langsung ke pokok permsalahan, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti anda ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Kalau ingin jadi penjahat, ya terserah anda.

7. Cuek Dan Melupakan Masalah Yang Ada
Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan anda. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : ya ampun…. sama yang kayak begini aja kok bisa marah, nggak penting banget sich…

8. Berpikir Rasional Sebelum Bertindak
Sebelum marah kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut anda layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena diliatin sama orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.

9. Diversifikasi Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup
Semakin banyak cita-cita dan impian hidup anda maka semakin banyak hal yang perlu anda raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup anda setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga.

10. Kendalikan Emosi Dan Jangan Mau Diperbudak Amarah
Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan cuek terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar anda dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.

11. Untuk meredam amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit. Cukup dengarkan apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan banyak hiraukan dan dimasukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan. Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah beban pikiran kita.

12. Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya. Lawan api dengan air, jangan lawan api dengan api. Semoga berhasil menjinakkan 

BEKERJA DENGAN HATI


Ada orang yang bekerja dengan kepandaian dan pengetahuannya (head), ada pula yang mengandalkan koneksinya. Namun semua itu tidak menjamin bahwa mereka dapat menikmati pekerjaannya, sampai mereka bekerja dengan hatinya (heart).


Selain bisa menikmati yang dikerjakan, bekerja dengan sepenuh hati hasilnyapun akan maksimal. Ketika kita bekerja dengan hati, kemauan kita akan lebih kuat. Pikiran kita akan semakin tajam, sehingga akan lebih produktif dibanding bekerja tanpa hati. Dorongan hatilah yang menggerakkan pikiran, kemauan dan tindakan kita.

Bagaimana bekerja dengan hati ? Mulailah dengan lima langkah berikut ini :

1. Tetapkan tujuan dalam hati.
Banyak tujuan yang bisa kita temukan ketika bekerja, mungkin untuk mendapatkan uang, pengalaman, posisi atau gengsi dan beberapa tujuan lainnya. Namun dalam persaingan bisnis yang ketat dan di tengah kesulitan akibat berbagai krisis, mereka yang bekerja digerakkan oleh tujuan-tujuan mulia yang lahir dari hati nurani, seringkali bertahan dan meraih sukses.

2. Temukan kepuasan dalam hati.
Kepuasan finansial, kepuasan karir dan kepuasan-kepuasan lain yang bersifat fisik, tidak ada habisnya sehingga seringkali membuat orang lupa diri dan terjebak dalam penyimpangan-penyimpangan bisnis yang akhirnya menimbulkan persoalan besar. Pencarian kepuasan batin atau hati akan menjaga seseorang melakukan cara-cara yang benar dan aman dalam berbisnis.

3. Bekerja dengan ketetapan hati yang teguh.
Halangan terbesar dalam bekerja adalah kondisi mental hati kita. Kurang antusias, kalah sebelum berperang, perasaan kurang mood dan berbagai kondisi mental yang melemahkan lainnya akan menjadi penghalang kesuksesan kita. Jika kita yakin terhadap motivasi hati kita yang bersih dan yakin dengan tujuan-tujuan mulia dalam hati kita, maka apapun halangannya akan dapat kita atasi dengan ketetapan hati yang teguh.

4. Bangun team dengan kesehatian.
Tidak ada orang yang bisa sukses maksimal dengan bekerja sendirian. Bekerjasama dengan team maka kita dapat mencapai hasil lebih maksimal. Team yang kuat, utuh solid dan kompak, hanya bisa diwujudkan melalui kesehatian satu sama lain.

5. Bekerja dengan sepenuh hati.
Apapun yang dikerjakan dengan sepenuh hati, keseriusan, fokus dan totalitas akan menghasilkan kualitas prima. Kesuksesan selalu diraih oleh mereka yang bekerja dengan segenap hatinya. (Oleh : Jakoep Ezra, MBA, CBA)

RAMBUT KERITING ATAU LURUS


Rambut Keriting

Dengan rambut ikalnya, seorang wanita akan terlihat lebih seksi dan itulah yang membuat kebanyakan pria menyukai model rambut ini, selain dengan rambut keriting, seorang wanita terlihat lebih feminin. Itulah kesan yang dihasilkan dari rambut ikal tersebut. Efek negatifnya, rambut yang dikeriting lebih rentan kering. Hal ini karena poros rambut terbuka yang akhirnya menyebabkan tiap helai rambut kehilangan kelembapannya. Rambut keriting cocok untuk mereka yang berwajah tirus atau wajah dengan rahang keras karena dapat memperlembut dan meyamarkan bentuk wajah.

Teknik Pemotongan

  • Setelah melalui proses pengeritingan dan ingin membentuk model rambut, sebaiknya minta agar rambut dipotong dalam keadaan kering agar bentuk yang dihasilkan tidak berbeda.
  • Jangan dipotong dengan model layering atau teknik chopping. Model layering akan membuat rambut terlihat tipis sehingga merusak kesan indah dari rambut keriting membuat rambut ber-volume.
  • Buat model long layers antara leher dan bahu sehingga rambut terlihat lebih rapi.

Perawatan Rambut Keriting

Permasalahan yang dihadapi rambut keriting adalah rambut menjadi kering dan rapuh. Maka, cara merawatnya adalah:
  • Jangan terlalu sering mencuci rambut. Keramas dapat dilakukan 2 hari sekali agar kelembapan rambut tidak mudah hilang.
  • Gunakan deep conditioner saat tidak sedang keramas. Pada saat mandi, Anda dapat membasahi rambut, mengoleskan deep conditioner, kemudian dibilas.
  • Untuk menambah kelembapan rambut, dapat menggunakan conditioner tanpa bilas. Gunakan pada ujung-ujung rambut.
  • Agar rambut menjadi kuat, gunakan masker rambut seminggu sekali.

Rambut Lurus

Smoothing yang menghasilkan rambut menjadi lurus akan menghasilkan penampilan yang terlihat lebih rapi dan terkesan profesional. Rambut lurus cenderung lebih berkilau karena protein yang masuk terkunci sehingga rambut lebih lembap. Tetapi, rambut lurus kurang cocok untuk Anda yang berwajah tirus atau memiliki wajah yang kecil.

Teknik Pemotongan

  • Model layering atau model rambut lain yang menipiskan daat menjadi pilihan. Dengan ditipiskan, rambut terlihat lebih bertekstur dan bervolume.
  • Teknik potongan tumpul atau blunt cut pada tulang selangka dan dada yang akan membuat wajah terlihat lebih segar.

Perawatan Rambut Lurus

  • Dapat menggunakan shampo khusus untuk rambut lurus. Jika tidak, cukup menggunakan sampo yang mengandung bahan anti kusut.
  • Pakai kondisioner ringan. Karena rambut lurus cenderung berminyak, maka hindari menggunakan deep conditioner yang akan membuat rambut terlihat berminyak dan lepek.
  • Agar tidak rusak, dapat menggunakan produk khusus perawatan rambut lurus yang berfungsi memperbaiki kutikula rambut dan sebagai antioksidan.
Jika ingin melihat bagaimana penampilan Anda setelah dikeriting atau diluruskan, Anda dapat mencobanya secara temporer dahulu. Misalnya, mengeriting rambut dengan dengan alat pengeriting termporer atau menggunakan roll rambut. Meluruskan rambut sementara dapat dilakukan dengan alat catok. Jangan lupa menggunakan serum sebelum menggunakan alat-alat tersebut agar rambut tidak menjadi rusak.

Keriting atau Lurus

Mengganti penampilan rambut bisa membuat wajah Anda berbeda. Silahkan pilih mana bentuk rambut yang Anda sukai, apakah rambut lurus atau rambut keriting, semua terserah selera Anda.

TIPS AWET MUDA

Berpikir positif

Pikiran memang merupakan bagian yang sangat mempengaruhi kondisi tubuh kita. Stress dapat menimbulkan penyakit. Demikian pula pada wajah Anda, terlalu banyak pikiran dapat membuat wajah Anda terlihat lebih tua. Maka, berpikirlah positif dan selalu menerima apapun masalah Anda sebagai sesuatu yang baik.

Pilih produk kosmetik yang sesuai

Salah memilih produk kecantikan, dapat berpengaruh buruk pada wajah Anda. Maka, kenalilah jenis kulit Anda dan gunakan produk yang sesuai. Jangan terpengaruh harga atau merk tertentu, tetapi gunakan yang benar-benar sesuai dengan kulit Anda.

Gunakan tabir surya

Sinar UV pada matahari dapat menyebabkan flek dan kerutan pada wajah. Lindungi wajah Anda dengan menggunakan tabir surya bila Anda harus keluar rumah. Sehingga wajah Anda akan tetap terlihat bersih.

Perbanyak konsumsi buah dan sayur

Kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam buah dan sayur merupakan hal yang sangat berguna bagi kesegaran wajah. Kesehatan Anda pun akan semakin baik dengan mengkonsumsinya.

Cukup tidur setiap hari

Tidur yang cukup membantu tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Maka, usahakan agar Anda tidur minimal 8 jam sehari agar kebutuhan ini tercukupi.

Olahraga secara teratur

Walaupun terkadang sulit untuk menyediakan waktu untuk berolahraga karena merasa lelah setelah melakukan aktivitas seharian, tapi usahakan agar Anda meluangkan waktu untuk berolahraga minimal 2 kali seminggu, agar kesehatan Anda tetap terjaga.

Make Up secara tepat

Dengan beberapa trik make up yang tepat, Anda juga dapat tampil muda dan cantik.

Kenali Sifat Berdasarkan Tanggal Lahir Menurut Alquran

Untuk mengetahui karakteristik sifat seseorang, kita bisa menganalisa menurut astrologi/zodiac, shio atau dari kalender Jawa. Berikut kita akan Menyibak Rahasia Karakteristik Sifat Seseorang Sesuai Tanggal Lahirnya Menurut Al-Qur’an. Percaya atau tidak kita kembalikan pada individu masing-masing.


Tanggal 1Surat Al Fatihah (Pembukaan)Menyukai hal baru, berbakat menjadi pemimpin, seorang pioneer (pelopor), idealis, cenderung ingin sempurna, pandai memanfaatkan kesempatan, egois, harus selalu jadi prioritas utama, sering mengulangi kesalahan yang sama, orang yang belum mengenalnya akan mengira sebagai sosok yang angkuh dan sulit ditaklukkan.

Tanggal 2 Al Baqarah (Sapi Betina) Pekerja keras, taat akan hukum dan aturan, memiliki jiwa sosial dan kepedulian tinggi, menyukai hal-hal yang bersifat rutinitas, jika dia mampu ada cenderungan menjadi seorang dermawan, kurang inisiatif, sering dimanfaatkan orang lain serta gampang percaya kepada orang lain.

Tanggal 3 Al Imran (Keluarga Imran) Seorang pemimpin (walaupun dalam kelompok kecil), berhati-hati dalam bertindak, mengayomi, tegas, suka suasana perdebatan dan agak cerewet, jika wanita ia cenderung tomboy, ingin menang sendiri, seorang pemimpi dan sering berfantasi.

Tanggal 4 An Nisa (Wanita) Sensitif dan perasa, feminim, protektif terhadap keluarga, kreatif, kompak tapi mudah dipengaruhi, agak jahil (iseng), dan penggoda.

Tanggal 5Al Maidah (Hidangan) Diperlukan banyak orang, menyukai perubahan, memiliki insting yang lumayan, cepat bosan, ingin dilayani, susah diatur.

Tanggal 6 Al Anaam (Binatang Ternak) Punya insting tajam, kurang mandiri, terkadang seenaknya sendiri, emosional, pemalu dan kurang percaya diri, dan cepat berubah pikiran.

Tanggal 7 Al A’Raaf (Tempat Tertinggi) Cermat dan teliti, mudah mengambil hati orang lain, penuh inspirasi, terlihat sombong, suka meremehkan dan cepat puas.

Tanggal 8 Al Anfaal Optimis, mobilitas tinggi, menyukai perubahan, emosional, gampang berubah pendirian, saat marah suka menyakiti diri sendiri.

Tanggal 9 At Taubah Pemaaf, perfeksionis, mudah bergaul, tegas, tidak suka basa basi, tidak cepat puas, ingin selalu diperhatikan, keras kepala dan mudah goyah.

Tanggal 10 Yunus Cepat menyesuaikan, banyak cara keluar dari persoalan, setiap kemauan harus terpenuhi, licin dan cerdik, tidak bisa dikekang dan susah diatur, mudah menyangkal dan banyak alasan.

Tanggal 11 Huud Dibutuhkan banyak orang, mudah menerima, berhati-hati dalam berbuat, tidak banyak kemauan, pasif, terkadang diremehkan, peka perasaan.

Tanggal 12 Yusuf Percaya diri, optimisme tinggi, tekun, teliti, disukai banyak orang, emosional, tidak mudah percaya, tidak bisa menahan keinginan, ambisius.

Tanggal 13 Ar Ra’du (Guruh / Petir) Pemikir, dinamis, menyukai perbedaan, mudah menarik perhatia, logis, suka berdebat, tempramental, lambat memahami sesuatu.

Tanggal 14 Ibrahim Pembimbing yang baik, patuh pada aturan, keras dan tegas, banyak rencana, rela berkorban.

Tanggal 15 Al Hijr (Batu) Perfeksionis, keras kepala, telaten, gampang goyah pendiriannya, mudah dipengaruhi.

Tanggal 16 An Nahl (Lebah) Rajin dan tekun, ramah, peka pada suasana di sekitarnya, berjiwa sosial, pandai memanfaatkan kesempatan, rapi, cerewet, sensitif dan agak cengeng, pendendam.

Tanggal 17 Al Israa Idealis, banyak ide, suka berkhayal, emosional, lebih produktif jika beraktivitas pada malam hari (kegiatan yang baik dan bermanfaat).

Tanggal 18 Al Kahfi Suka menolong, pengamat yang baik, pandai menyimpan rahasia, tidak mudah percaya, suka memendam masalah dan mengurung diri, susah ditebak maksudnya.

Tanggal 19 Maryam Pengasuh, kekanak-kanakan, menyukai anak-anak, suka mengajar, sabar, memiliki banyak cara menyelesaikan masalah, bicara berdasar bukti, sering difitnah.

Tanggal 20 Thaha Misterius, suka bepergian, memegang teguh aturan, suka lari dari masalah.

Tanggal 21 Al Anbiyaa Bertanggung jawab, seorang pemimpin dan pemikir, pendengar yang baik, menerima apa adanya (ikhlas), tidak banyak kemauan.

Tanggal 22 Al Hajj Segala sesuatu harus sempurna, mudah dipengaruhi, gampang terpengaruh, terburu-buru ingin cepat sampai tujuan, menyukai keramaian, sering berfikir muluk.

Tanggal 23 Al mu’minuun Normatif, sensitif, feminim, fanatik terhadap sesuatu, mudah terpancing emosinya.

Tanggal 24 An Nuur Mudah memberikan jalan keluar, cermat memilah masalah, pendengar setia, mudah tersinggung, suka mengungkit-ungkit, gampang menyalahkan.

Tanggal 25 Al Furqan Punya skala prioritas, gemar membandingkan, ceplas ceplos, kurang inisiatif dan tidak banyak kemauan.

Tanggal 26 Asy Syuara Pandai mengambil hati, suka berbelit-belit, kurang berani untuk menyampaikan keinginan, agak cerewet, tidak banyak keinginan, kurang romantis.

Tanggal 27 An Naml Insting kuat, memiliki perencanaan yang baik, pandai memanfaatkan peluang, susah bekerja sendiri, mudah panik, tidak bisa disalahkan, mudah tersinggung, tidak bisa ditentang.

Tanggal 28 Al Qashash Berani menyampaikan keinginan dan pendapat, memegang komitmen, mudah bergaul, tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan, pendendam, emosional, romantis, pencemburu.

Tanggal 29 Al Ankabuut Banyak kenalan, sabar, dinamis, kurang menyukai keramaian, tidak berfikir panjang, kurang pandai memelihara jaringan, bekerja kurang sistematis, mudah tersinggung.

Tanggal 30 Ar Ruum Optimis, banyak akal, anggun, tempramental, suka bertindak semaunya dan ingin menang sendiri, pencemburu berat, setiap kemauannya harus dipenuhi.

Tanggal 31 Lukman Bijaksana, seorang pemimpin, melindungi komunitasnya, sabar, tekad kuat, otoriter, setiap perintahnya harus dituruti. Sesuaikah karakteristik sifat Anda berdasarkan Surat di atas ? Wallahu’alam

kokologi cinta

Di suatu hari yang cerah, kamu sedang berjalan kaki ke suatu daerah yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya dan terkagum-kagum melihat sebuah rumah di seberangnya. Tapi, kenapa ya pintu depannya setengah terbuka?


Jangan-jangan rumah itu dirampok!


Wah, pemiliknya lupa mengunci pintu tuh!


Paling pemilik rumahnya ada di dalam, sedang menyapu pintu masuk.



Sebuah cangkir keramik putih polos siap kita hias dengan lapisan cat warna biru. Pola seperti apa yang akan kamu pilih?


Garis-garis


Bulat-bulat


Garis berombak


Kotak-kotak seperti papan catur



Kita sedang membayangkan diri kita memakai parasut dan sedang menikmati detik demi detik melayang turun di angkasa. Pemandangan seperti apa yang kamu lihat dari atas sana?


Hamparan padang rumput berhias bunga-bunga cantik


Dari kiri ke kanan, yang terlihat cuma tumpukan berbatu


Wow, ada binatang liar super ganas yang sudah siap menyambut kita dengan mulut terbuka!


Sebuah sungai yang mengalir…



Saat tersesat di hutan seharian, dan kelaparan, apa yang kamu lakukan ketika menemukan sebuah rumah yang terbuat dari permen?


Mulai makan apa saja yang terlihat di depan mata


Wajib mencoba sebanyak mungkin permen yang ada


Begitu menemukan permen kesukaan, baru kita mengisi perut dan tidak tertarik menjamah permen lain.


Gawat, kita gak suka permen dan lebih suka keripik kentang!






Jawaban:



Membayangkan kenapa sebuah pintu terbuka berhubungan dengan cara kita bereaksi terhadap keadaan darurat.


Menggambarkan orang yang tidak sempat panic karena sibuk mencari solusi


Orang yang sangat santai, bahkan dalam situasi genting


Orang yang walaupun terlihat santai tapi tidak pernah lengah.



Pola yang kita pilih menggambarkan hubungan kita dengan orang lain.


Garis-garis: bisa memecahkan masalah dengan cepat dan tajam, tumpuan harapan dalam kesulitan.


Bulat-bulat: menunjukkan kemampuan artistic bahkan eksentrik, sedikit aneh tapi sering memiliki jawaban unik untuk pemecahan masalah.


Garis berombak: punya segudang cinta untuk disebarkan pada semua orang di sekitarnya


Kotak papan catur: selalu tampak seperti punya waktu dan perhatian untuk dibagikan kepada semua orang sehingga melupakan masalah sendiri.



Pemandangan ini adalah bayangan tingkat optimisme dan pesimisme kita dalam hidup.


Menunjukkan tingginya rasa optimis


Menggambarkan sikap yang selalu waspada


Tidak pernah melewatkan kesempatan untuk tertawa bahkan saat ditimpa masalah.


Terlalu sibuk berpikir dan lebih memanfaatkan energi yang ada untuk bersiap menyambut apapun yang akan terjadi.



Reaksi kita pada rumah permen menunjukkan sikap kita dalam persahabatan.


Polos seperti anak kecil, sehingga mudah dimengerti dan diterima orang lain, walaupun gampang ditipu juga.


Tidak keberatan bertemu banyak orang, tapi belum tentu bersedia berhubungan lebih dalam dengan seseorang.


Membatasi diri, sudah cukup bila menemukan satu orang dengan minat dan selera yang sama.


Berusaha terlihat berbeda termasuk dalam memilih teman.





Nahh, gimana?? Kata orang di majalah Gadis sih, asal kita mau jujur, jawaban yang diberikan itu adalah benar cerminan kepribadian kita yang sesungguhnya.


Lalu mungkin ada pertanyaan, apa sih pentingnya permainan ini? Bagiku sih, untuk lebih mengetahui diriku sendiri. Katanya kan kita tidak bisa menilai diri kita sendiri, harus orang lain yang melakukannya. Nah, anggap saja permainan ini sebagai “orang lain yang berpandangan objektif”. Jika kita tahu diri kita yang sebenarnya, juga kekurangan dan kelebihan kita, maka kita akan lebih mudah memperbaiki diri dan menjadi manusia yang lebih baik lagi bukan? Aku pernah membaca dari sebuah buku bahwa “salah satu ciri orang dewasa adalah orang yang selalu berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik”.

TERAPI TINGKAH LAKU

A.     Sekilas Tentang Terapi Tingkah Laku
            Menurut Marquis, terapi tingkah laku adalah suatu teknik yang menerapkan informasi-informasi ilmiah guna menemukan pemecahan masalah manusia. Jadi tingkah laku berfokus pada bagaimana orang-orang belajar dan kondisi-kondisi apa saja yang menentukan tingkah laku mereka.
Istilah terapi tingkah laku atau konseling behavioristik berasal dari bahasa Inggris Behavior Counseling yang untuk pertama kali digunakan oleh Jhon D. Krumboln (1964). Krumboln adalah promotor utama dalam menerapkan pendekatan behavioristik terhadap konseling, meskipun dia melanjutkan aliran yang sudah dimulai sejak tahun 1950, sebagai reaksi terhadap corak konseling yang memandang hubungan antar pribadi, antara konselor dan konseling sebagai komponen yang mutlak diperlukan dan sekaligus cukup untuk memberikan bantuan psikologis kepada seseorang. Aliran baru ini menekankan bahwa hubungan antar pribadi itu tidak dapat diteliti secara ilmiah, sedangkan perubahan nyata dalam prilaku konseling memungkinkan dilakukan penelitian ilmiah.
Perubahan dalam perilaku itu harus diusahakan melalui suatu proses belajar atau belajar kembali yang berlangsung selama proses konseling. Oleh karena itu proses konseling dipandang sebagai suatu proses pendidikan yang terpusat pada usaha membantu dan kesediaan dibantu untuk belajar perilaku baru, dan dengan demikian mengatasi berbagai macam masalah. Perhatian difokuskan pada perilaku-perilaku tertentu untuk dapat diamati, yang selama proses konseling melalui prosedur-prosedur dan teknik-teknik tertentu akhirnya menghasilkan perubahan yang nyata, yang juga dapat disaksikan dengan jelas. Jadi perilaku manusia merupakan hasil suatu proses belajar dan karena itu dapat diubah dengan belajar baru. Dengan demikian, proses konseling pada dasarnya sebagai suatu proses belajar.
 

B.     Konsep Utama, Ciri-ciri dan Tujuan Terapi Tingkah Laku

               Konsep utama terapi tingkah laku ini adalah keyakinan tentang martabat manusia, yang sebagai bersifat falsafah dan sebagian lagi bercorak psikologis, yaitu :
a.   Manusia pada dasarnya tidak berakhlak baik atau buruk, bagus atau jelek. Manusia mempunyai potensi untuk bertingkah laku baik atau buruk, tepat atau salah berdasarkan bekal keturunan dan lingkungan (nativisme dan empirisme), terbentuk pola-pola bertingkah laku yang menjadi ciri-ciri khas kepribadiannya.
b.   Manusia mampu untuk berefleksi atas tingkah lakunya sendiri, menangkap apa yang dilakukannya  dan mengatur serta mengontrol perilakunya sendiri.
c.   Manusia mampu untuk memperoleh dan membentuk sendiri pola-pola tingkah laku yang baru melalui suatu proses belajar. Kalau pola-pola lama dahulu dibentuk melalui belajar,pola-pola itu dapat diganti melalui usaha belajar yang baru.
d.   Manusia dapat mempengaruhi perilaku orang lain dan dirinya dipengaruhi oleh perilaku orang lain.
 
Sejalan dengan keyakinan-keyakinan itu, bagi seorang konselor perilaku konseling merupakan hasil pengelaman-pengalaman hidupnya dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Kalau perilaku konseling ditinjau dari sudut pandang, apakah perilaku itu tepat dan sesuai dengan situasi kehidupannya atau tidak tepat atau salah atau dikatakan bahwa baik tingkah laku tepat maupun tingkah laku salah, maka merupakan hasil belajar, karena tingkah laku salah juga merupakan hasil belajar, tingkah laku yang salah itu juga dapat dihapus dan diganti dengan tingkah laku yang tepat melalui proses belajar. Dengan kata lain kalau seseorang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri, hal itu disebabkan karena seseorang itu telah belajar bertingkah laku yang salah.

Adapun ciri-ciri terapi tingkah laku itu sendiri adalah :
1.      Pemusatan perhatian pada tingkah laku yang tampak dan spesifik
2.      Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment
3.      Perumusan prosedur treatment yang spesifik yang sesuai dengan masalah
4.      Penaksiran obyektif atau hasil-hasil terapi.

Sedangkan tujuan dari terapi tingkah laku itu adalah menciptakan proses baru bagi proses belajar, karena segenap tingkah laku adalah dipelajari. Ada beberapa kesalahpahaman tentang tujuan terapi tingkah laku, antara lain :
1.   Bahwa tujuan terapi semata-mata menghilangkan gejala suatu gangguan tingkah laku dan setelah gejala itu terhapus, gejala baru akan muncul karena penyebabnya tidak ditangani.
2.   Tujuan klien ditentukan dan dipaksanakan oleh terapi tingkah laku.
 
C.     Teknik-teknik Terapi Tingkah Laku
Ada lima macam teknik terapi tingkah laku, yaitu :
1.      Desensitisasi Sistematik
         Teknik ini digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan menyertakan pemunculan tingkah
         laku yang hendak dihapus.
2.      Teknik Inflosif dan Pembanjiran
         Teknik ini berlandasakan kepada paradigma penghapusan eksperimental. Teknik ini terdiri atas pemunculan stimulus dalam
         kondisi berulang-ulang tanpa memberikan penguatan.
3.      Latihan Asertif
    Teknik ini diterapkan pada individu yang mengalami kesulitan menerima kenyataan bahwa menegaskan diri adalah tindakan 
    yang layak benar. Latihan atau teknik ini membantu orang yang :
    -         Tidak mampu mengungkapkan kemarahan atau perasaan tersinggung
    -         Memiliki kesulitan untuk mengatakan tidak
    -         Dan bentuk lainnya
4.      Teknik Aversi
    Teknik ini digunakan untuk meredakan gangguan behavioral yang spesifik dengan stimulus yang menyakitkan sampai
    stimulus yang tidak diinginkan terhambat kemunculannya. Stimulus aversi ini biasanya berupa hukuman dengan kejutan
    listrik atau pemberian ramuan yang memualkan.
5.      Pengkondisian Operan
    Tingkah laku operan adalah tingkah laku yang memancar yang mencari ciri organisme yang aktif, yang beroperasi di 
    lingkungan untuk menghasilkan akibat-akibat.

D.     Kegunaan Terapi Tingkah Laku

              Terapi tigkah laku dapat digunakan dalam menyembuhkan berbagai gangguan tingkah laku dari yang sederhana hingga yang kompleks, baik individu atau kelompok. Di samping itu terapi tingkah laku dapat dilaksanakan oleh guru, pelatih, orang tua atau pasien itu sendiri.

KEPERIBADIAN KHUSUS

BEBERAPA KEPRIBADIAN KHUSUS
(Peserta Anda Mungkin Berada di Antaranya)
 
 
KOMPULSIF DAN IMPULSIF
 

Kompulsif

Adi merasa perlu melakukan segala sesuatu dengan cara tertentu setepat mungkin. Orang sering menganggap dia bersikap kaku, karena berpegang teguh pada kegiatan rutin yang ditetapkannya. Baran-barang miliknya selalu diatur rapi dan ia juga mengatur waktunya dengan cermat sekali. Seringkali ia mengetahui dengan pasti dan rinci apa yang akan dilakukannya setiap hari jauh-jauh hari sebelumnya. Dibandingkan dengan orang lain. Adi memerlukan waktu yang lebih lama untu melaksanakan tugas-tugasnya karena hal-hal kecilpun diperhatikannya untuk menjamin bahwa ia bekerja dengan seksama. Tidak mudah bagi Adi untuk melepaskan atau melupakan sesuatu dan kemudian pergi bersenang-senang. Ia merasa tidak tentram dengan keadaan yang tidak teratur rapi. Berbagai hal yang menyelesa kesibukan dan orang-orang yang salah meletakkan barang-barang, sangat mengganggunya. Adi mempunyai perasaan bersalah yang tidak dapat diatasinya. Ia tidak dapat merasa “benar” kecuali bila secara terus menerus ia membuktikan harga dirinya dengan bekerja keras dan produktif serta memberikan pelayanan kasih.
Adi akan merasa lebih tentram dengan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan tidak menonjolkan diri. Ia merasa tidak tentram dengan keadaan yang tidak teratur dan tertata rapi. Ia orang yang tepat untuk mengurus keuangan dan akuntansi. Demikian pula dalam penyusunan rencana dan tugas serta berbagai jadwal pekerjaan yang membutuhkan perhatian penuh dan kesabaran tinggi. Adi akan melakukannya dengan baik.
Tapi perlu diingat, jangan sampai menekannya, karena sesungguhnya ia telah merasa cukup tertekan, bila ia menunda pekerjaan karena ia merasa usahanya belum cukup baik. Kita harus memberi perhatian dan ucapan terima kasih kepadanya atas keberhasilan yang dicapainya selama ini. Jangan sampai dibiarkan Adi tinggal sendiri untuk “menyelesaikan pekerjaannya” sementara semua orang meninggalkan pekerjaannya. Kita undang dia menemui kita, dan katakan kepadanya bahwa kita ingin menemaninya, kita harus bersikap ceria, jangan cemberut karena dia akan penuh tanda tanya (bertanya-tanya), terbuka dan ramah terhadapnya, terutama bila pekerjaannya tidak terlalu produktif (tidak berhasil dengan baik). Kita harus berusaha agar tidak menolaknya, karena akan memperberat keraguan akan dirinya.
 

Impulsif

Sari dalam banyak hal justru sebaliknya. Ia selalu bekerja dengan desakan waktu. Bila timbul sesuatu ide dalam pikirannya. Ia akan langsung melaksanakannya tanpa memikirkannya dengan baik. Sari tidak pernah membuat rencana sebelumnya. Dan sering tampak kurang memperhatikan kewajiban dan komitmennya. Ia dapat meninggalkan setengah selesai bila tiba-tiba muncul ide lain. Sering kali Sari mendapat ide (insight) yang baik, dan menemukan jalan keluar yang kreatif dalam situasi yang genting. Ia juga dapat bersikap menyenangkan, dan membawa kelegaan dalam menghadapi masalah-masalah yang berat. Sari membutuhkan mekanisme kerja yang sangat berbeda dari Eva. Sebaliknya ia tidak diberi tanggung jawab atas suatu tugas yang mungkin dapat mengacau segalanya, bila ia tidak berhasil mengerjakannya, ia harus diberi batas waktu untuk menentukan pilihan, guna meyelesaikan suatu pekerjaan,mendahului batas waktu yang sebenarnya. Harus diberitahukan kepadanya ketidakpuasan kita secara terbuka. Bila ia tidak menepati batas waktunya. Ia perlu mengetahui, bahwa ia akan merepotkan orang lain. Tentu saja, harus diusahakan agar kita memusatkan perhatian pada masalah yang sedang dihadapi, sebaliknya kita tidak mengungkit masa lalu atau kesalahan di masa lampau, karena dia sangat perasa. Bila perlu memberikan kesempatan mengajukan usul secara terbuka, kita minta Sari mengajukan usulnya sebanyak mungkin. Bila kita merasa sulit untuk bersikap santai, kita coba mempertimbangkan usul-usulnya yang spontan : “bagaimana kalau kita ke pantai sekarang ?”. Pada hakikatnya Sari perlu belajar mengetahui kapan pola sikap implusif itu menimbulkan masalah, dan kapan sebaliknya bermanfaat untuk menikmati keceriaan hidup.
 
 

MENGUASAI DAN MENYERAH PADA SITUASI

 

Menguasai Situasi

Wini merasa dirinya tidak aman bila tidak dapat menguasai situasi. Ia ingin berkuasa bila ada kesempatan dan akan bertindak dengan keras. Orang lain harus memperhatikan apa yang dikehendakinya, bila ia menginginkan demikian. Setiap masalah mempunyai arti yang sangat penting baginya. Ia menjadi tak sabar bila orang lain tidak mau “bekerja sama” dengannya. Ia akan memakai berbagai taktik seperti mengejek, marah, bersikeras dan sebagainya, agar orang mau berpihak kepadanya. Pada hakikatnya Wini memaksa orang lain agar setuju dengannya, karena ia tidak mengetahui cara orang lain untuk berkomunikasi dengan mereka.
Cara terbaik untuk menghadapi Wini adalah menunjukkan kepadanya bahwa dua orang dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga lebih banyak dari pada satu orang. Kita hindari perselisihan terbuka dengannya. Jangan sampai membuatnya terdesak atau kehilangan muka, bila bersikeras untuk memaksa, tanggapi dengan pasif sehingga ia menjadi jemu sendiri. Dengan cara yang tidak menyolok, catatlah hal-hal baik yang diusulkannya, demikian pula titik-titik kelemahan usulnya, sehingga kita terpaksa menolaknya. Jangan memberikan alasan yang panjang lebar kepadanya. Kita katakan bahwa kita telah memahaminya dan iapun boleh bertanya apa saja untuk membuktikan bahwa kita telah memahaminya. Kuncinya adalah bersikap tenang, tetap pada pendirian dan bersikap mendukung walaupun kita menolaknya.
 

Menyerah pada Situasi

Mimi selalu setuju dengan usul apapun, karena merasa takut ditolak ia akan mengatakan apa yang diduga ingin di dengar orang lain. Ia tidak berani mengungkapkan pendapat yang berlawanan, karena takut terjadi konflik. Sayang sekali, ia tidak dapat menguasai lidahnya. Ia mudah berjanji, menyetujui banyak usul dan memaksakan dirinya untukmelakukan hal-hal yang tidak dapat dijaminnya. Adakalanya ia meraka kurang enak dengan sekian banyak janji yang telah dibuatnya.
Mimi perlu dorongan agar bersikap lebih jujur. Sebaliknya kita tidak mudah menerima perkataan “ya” darinya. Diusahakan agar ia menjelaskan gagasannya, terutama gagasan yang berbeda dari pendapat orang lain, minta kepadanya agar ia memberikan penilaian atas usul-usul yang sedang diajukan, jangan membiarkannya tidak memberikan tanggapan. Kemudian kemukakan rasa kagum terhadap sikap keterbukaan dan masukkannya yang baik. Bila ia membuat suatu komitmen, sepakati suatu jadwal waktu dan perincian tentang apa yang telah disepakati, hargai pikiran dan tindakannya yang mandiri dan usahakan agar komitmen tersebut tetap dilaksanakannya dan jangan merasa terikat dengan sikapnya yang ramah tamah.
 
 

PRAKTIS DAN ROMANTIS

 

Praktis

Utami merasa bangga akan dirinya karena bersifat praktis. Ia perlu mengetahui hasil dan imbalan dari suatu tindakan, sebelum berjanji akan melakukannya ia akan mengandalkan impuls yang timbul dan mempertimbangkan segala sesuatunya berulang kali. Secara sadar ia mengesampingkan perasaannya, karena ia selalu menganalisis situasi untuk memperkirakan hasilnya. Utami tidak memperoleh kepuasan karena keterlibatan emosional semata-mata dan ia menilai hubungan antar sesama hanya dalam ukuran hasil yang dicapai. Yang utama baginya ia menghindari dirinya disakiti atau dikecewakan.
Agak sukar berhadapan dengan Utami, karena ia tidak mudah dipercaya. Harus kita sadari bahwa ia sangat peka dan kita mesti bersikap benar-benar dapat dipercaya terhadapnya. Mengubah rencana yang telah kita kemukakan atau membatalkan suatu komitmen membuatnya semakin tegas melindungi dirinya terhadap ketidaktegasan orang lain.
 

Romantis

Karlina juga terus-menerus dikecewakan orang, akan tetapi ia mudah sekali tertarik pada orang lain dan menganggap semua hal yang baru dan menarik sebagai “penemuan” yang paling hebat dalam hidupnya. Ia sangat dipengaruhi oleh perasaannya sendiri, sehingga hanya melihat hal-hal yang baik pada diri orang lain. Dan ia tidak mau mengakui adanya ketegangan dalam hubungan dengan orang lain. Karlina seorang yang sabar, ramah dan tidak pernah mengingkari janjinya. Walaupun diperlakukan kurang baik ia tetap siap sedia untuk menghadapi perlakuan selanjutnya.
Karlina juga terkadang sulit dimengerti perilakunya, bila tertarik pada kita, jangan biarkan ia menderita untuk kita, jangan manfaatkan kesediannya. Bila kita merasa segan karena tidak tertarik kepadanya seperti ia tertarik pada kita, sebaiknya katakan hal itu padanya, agar ia mengetahui perasaan kita dan bahwa kita merasa perlu mendiskusikan batas-batas hubungan kita dengannya.
 
 

SUKA MENYERANG DAN MENUTUP DIRI

 

Suka Menyerang

Dian sering melampiaskan kemarahannya terhadap orang lain, bila dengan bersungut-sungut orang lain tidakmerasa diserang, maka ia akan mengusahakan taktik lain. Kata-katanya yang tajam sering menyakitkan dan membuat orang bingung. Adakalanya serangan langsung yang dilontarkannya mencapai sasaran tertentu dan adakalanya pula tampaknya ia ingin menyerang setiap orang. Jarang sekali ia membicarakan kebaikan orang lain, ia sangat peka terhadap kekurangan orang lain dan membicarakannya kepada siapa saja yang mau mendengarkannya, ia selalu mengajak orang bertengkar dan tampaknya sering marah-marah sehingga tidak memberi kesempatan untuk hal lain, orang biasanya merasa tidak tentram bila bersamanya.
Bila Dian ingin mengintimidadi kita, kita jangan menjadi orang yang mudah dipengaruhinya, ia harus dihadapi dengan ketenangan, penuh sopan santun, keberanian dan ketegasan. Kita tunjukkan rasa simpati terhadap perasaan-perasaannya yang kurang menyenangkan, tanpa menyalahkan diri kita atau orang lain, tanggapi keluhan-keluhannya, kemudian desak agar ia mau mendiskusikan penyelesaiannya, tidak perlu mendengarkan keluhan tentang perilaku orang lain, sebaiknya kita hanya mendengarkan keluhannya tentang masalah tertentu.
Bila Dian menetang pendapat kita, tidak perlu membalasnya, tetapi katakan secara pribadi bahwa kita tidak menyenangi perilakunya tersebut. Adakalanya kita dapat mengatakan kepada orang seperti Dian : “kata-kata anda tampaknya menyakiti hati saya”.
 

Suka Menutupi Diri

               Sebaliknya Arlin suka menutup diri, menyimpan perasaannya sendiri dan tidak mau mengungkapkan pikirannya kepada orang lain. Orang tidak dapat memahaminya ; karena batas-batas pertahannya sukar ditembus. Adakalanya ia tampak malu-malu dan segan mendekati orang dan adakalanya ia membisu karena marah.
Ia tidak mau membicarakan apa saja, tidak mau melibatkan diri dan seringkali sampai menjengkelkan orang lain, ia jarang sekali meminta sesuatu dan tampaknya hampir selalu diam tidak responsif.
Adakalanya orang seperti Arlin memerlukan dorongan untuk berbicara, teristimewa bila perasaan segan terhadap lingkungannya sangat tinggi. Kita usahakan untuk menampilkan kehadirannya dengan menanyakan pendapat dan pandangannya, kita tunggu dengan sabar suaru dan pendapatnya, pancinglah dengan persoalan-persoalan sederhana sampai menengah.
Adakalanya orang seperti Arlin bukan takut untuk bicara, tapi sebagai taktik, dia dapat membungkam dalam suatu kelompok sampai kelompok tersebut menaruh perhatian terhadapnya, bila demikian halnya kita usahakan agar kelompok tersebut tidak memberikan perhatian kepadanya.
 
 
 

PERASA DAN SIKAP ACUH

 

Perasa

Rudi sangat peka menghadapi kesulitannya sendiri dan orang lain. Ia cepat terbawa perasaan negatif, selalu merasa cemas dan sangat mudah terpengaruh oleh rasa bersalah dan malu. Adakalanya ia merasa seakan-akan beban seisi dunia menimpanya dan menganggap dirinya bertanggung jawab untuk memperbaiki hal-hal yang menurut pendapatnya salah.
Sebaiknya kita mengabaikan kesedihannya bila berada dalam kelompok, jika kita menanggapi perilaku demikian dengan penuh perhatian, ia akan terus bersikap demikian, kita berikan tanggapan positif, hanya bila berdua dengannya.
 

Sikap Acuh

Sebaliknya Farida mengesampingkan semua perasaan yang kurang baik (bersalah), tidak mau memberikan kesempatan kepada dirinya sendiri untuk merasa sedih atau sakit dan selalu memandang persoalan dari sisi yang positif, ia dapat mengobrol tanpa henti-hentinya dan berprilaku dramatis dan penuh semangat. Farida tidak dapat memandang wajah yang muram dan menekankan agar setiap orang selalu gembira. Ia tidak bersedia memberikan perhatian pada hal-hal berat, menutup dirinya terhadap persoalan dan tidak mau mengatasi persoalan tersebut, biasanya orang menyukai Farida karena ia pandai menyemarakkan suasana.
 
 

SUKA MENGURUS DAN TERGANTUNG

 

Suka Mengurus

Butet selalu mengurus sesuatu untuk orang lain, ia melihat banyak orang di sekitarnya sebagai tidak berdaya dan memerlukan perhatian dan bantuannya, ia menggunakan siasat pemberian santunan dan bantuan untuk menarik orang ke pihaknya, ia berusaha menjadikan dirinya demikian diperlukan dan menentukan, sehingga orang tidak dapat membayangkanbagaimana keadaan mereka tanpa kehadiran Butet. Dengan senang hati ia membantu orang lain, melindungi mereka serta mengarahkan hidup mereka, akan tetapi tidak semua kebaikannya itu cuma-cuma dan tanpa pamrih, yang jelas ia akan berusaha agar orang lain sangat tergantung kepadanya.
Pada hakekatnya orang akan sangat mudah memanfaatkan perilaku Butet, keinginannya untuk mengurus orang lain menjadikannya cendrung memenuhi hampir semua permintaan, akan tetapi kita perlu sangat berhati-hati dengannya, karena bila tidak demikian ia dapat merasa seakan-akan memiliki kita. Kita harus berusaha agar ada hubungan timbal balik dalam pergaulan dengannya, misalnya bila ia mentraktir kita pada kesempatan yang lalu, hendaknya kali ini kita yang mentraktirnya, segala budi baiknya hendaklah dibalas dengan seksama. Dalam kelompok sebaiknya kita tidak membiarkan ia bekerja keras sendiri, sekali-kali kita berikan kepadanya kejutan atau jasa baik yang tidak diharapakannya.
 

Suka Tergantung

Sebaliknya Tari adalah seorang yang selalu tergantung pada orang lain, bila menghadapi masalah ia langsung bertanya : “siapa yang dapat menolong saya untuk menyelesaikan masalah ini ?” , ia sangat berbakat untuk mengajak orang lain membantunya dengan bersikap seolah-olah ia tidak berdaya, ia membutuhkan bantuan orang lain dan serba kekurangan. Adakalanya ia menonjolkan kekurangannya sendiri untuk meyakinkan orang lain tentang kebutuhannya itu. Tari tidak memiliki kepribadian yang teguh dan merasa bahwa hidupnya akan kacau balau, bila tidak ada orang lain yang dapat dijadikannya pegangan. Saat ia menemui kesulitan untuk menemukan seseorang yang dapat bersamanya, maka ia akan mengeluh tentang kesepiannya, kesedihannya.
  

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A.     Pendahuluan

Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar (Whiterington, 1982:10). Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.
Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni persoalan-persoalan yang senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen utama psikologi pendidikan ini pada umumnya adalah pada pendidik. Mereka memang dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini agar mereka, dalam menjalankan fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong yang besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif.

B.     Mendorong Tindakan Belajar

             Pada umumnya orang beranggapan bahwa pendidik adalah sosok yang memiliki sejumlah besar pengetahuan tertentu, dan berkewajiban menyebarluaskannya kepada orang lain. Demikian juga, subjek didik sering dipersepsikan sebagai sosok yang bertugas mengkonsumsi informasi-informasi dan pengetahuan yang disampaikan pendidik. Semakin banyak informasi pengetahuan yang mereka serap atau simpan semakin baik nilai yang mereka peroleh, dan akan semakin besar pula pengakuan yag mereka dapatkan sebagai individu terdidik.
Anggapan-anggapan seperti ini, meskipun sudah berusia cukup tua, tidak dapat dipertahankan lagi. Fungsi pendidik menjejalkan informasi pengetahuan sebanyak-banyakya kepada subjek didik dan fungsi subjek didik menyerap dan mengingat-ingat keseluruhan  informasi itu, semakin tidak relevan lagi mengingat bahwa pengetahuan itu sendiri adalah sesuatu yang dinamis dan tidak terbatas. Dengan kata lain, pengetahuan-pengetahuan (yang dalam perasaan dan pikiran manusia dapat dihimpun) hanya bersifat sementara dan berubah-ubah, tidak mutlak (Goble, 1987 : 46). Gugus pengetahuan yang dikuasai dan disebarluaskan saat ini, secara relatif, mungkin hanya berfungsi untuk saat ini, dan tidak untuk masa lima hingga sepuluh tahun ke depan. Karena itu, tidak banyak artinya menjejalkan informasi pengetahuan kepada subjek didik, apalagi bila hal itu terlepas dari konteks pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun demikian bukan berarti fungsi traidisional pendidik untuk menyebarkan informasi pengetahuan harus dipupuskan sama sekali. Fungsi ini, dalam batas-batas tertentu, perlu dipertahankan, tetapi harus dikombinasikan dengan fungsi-fungsi sosial yang lebih luas, yakni membantu subjek didik untuk memadukan informasi-informasi yang terpecah-pecah dan tersebar ke dalam satu falsafah yang utuh. Dengan kata lain dapat diungkapkan bahwa menjadi seorang pendidik dewasa ini berarti juga menjadi “penengah” di dalam perjumpaan antara subjek didik dengan himpunan informasi faktual yang setiap hari mengepung kehidupan mereka.
Sebagai penengah, pendidik harus mengetahui dimana letak sumber-sumber informasi pengetahuan tertentu dan mengatur mekanisme perolehannya apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh subjek didik.Dengan perolehan informasi pengetahuan tersebut, pendidik membantu subjek didik untuk mengembangkan kemampuannya mereaksi dunia sekitarnya. Pada momentum inilah tindakan belajar dalam pengertian yang sesungguhya terjadi, yakni ketika subjek didik belajar mengkaji kemampuannya secara realistis dan menerapkannya untuk mencapai kebutuhan-kebutuhannya.
Dari deskripsi di atas terlihat bahwa indikator dari satu tindakan belajar yang berhasil adalah : bila subjek didik telah mengembangkan kemampuannya sendiri. Lebih jauh lagi, bila subjek didik berhasil menemukan dirinya sendiri ; menjadi dirinya sendiri. Faure (1972) menyebutnya sebagai “learning to be”.
Adalah tugas pendidik untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi berlangsungnya tindakan belajar secara efektif. Kondisi yang kondusif itu tentu lebih dari sekedar memberikan penjelasan tentang hal-hal yang termuat di dalam buku teks, melainkan mendorong, memberikan inspirasi, memberikan motif-motif dan membantu subjek didik dalam upaya mereka mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan (Whiteherington, 1982:77). Inilah fungsi motivator, inspirator dan fasilitator dari seorang pendidik.
 

C.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Agar fungsi pendidik sebagai motivator, inspirator dan fasilitator dapat dilakonkan dengan baik, maka pendidik perlu memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar subjek didik. Faktor-faktor itu lazim dikelompokkan atas dua bahagian, masing-masing faktor fisiologis dan faktor psikologis (Depdikbud, 1985 :11).
1.   Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis ini mencakup faktor material pembelajaran, faktor lingkungan, faktor instrumental dan faktor kondisi individual subjek didik.Material pembelajaran turut menentukan bagaimana proses dan hasil belajar yang akan dicapai subjek didik. Karena itu, penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan kesesuaian material pembelajaran dengan tingkat kemampuan subjek didik ; juga melakukan gradasi material pembelajaran dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat lebih kompeks.
Faktor lingkungan, yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial, juga perlu mendapat perhatian. Belajar dalam kondisi alam yang segar selalu lebih efektif dari pada sebaliknya. Demikian pula, belajar padapagi hari selalu memberikan hasil yang lebih baik dari pada sore hari. Sementara itu, lingkungan sosial yang hiruk pikuk, terlalu ramai, juga kurang kondisif bagi proses dan pencapaian hasil belajar yang optimal.
Yang tak kalah pentingnya untuk dipahami adalah faktor-faktor instrumental, baik yang tergolong perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Perangkat keras seperti perlangkapan belajar, alat praktikum, buku teks dan sebagainya sangat berperan sebagai sarana pencapaian tujuan belajar. Karenanya, pendidik harus memahami dan mampu mendayagunakan faktor-faktor instrumental ini seoptimal mungkin demi efektifitas pencapaian tujuan-tujuan belajar.
Faktor fisiologis lainnya yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi individual subjek didik sendiri. Termasuk ke dalam faktor ini adalah kesegaran jasmani dan kesehatan indra. Subjek didik yang berada dalam kondisi jasmani yang kurang segar tidak akan memiliki kesiapan yang memadai untuk memulai tindakan belajar.
2.   Faktor Psikologis
     Faktor-faktor psikologis yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar      
     jumlahnya banyak sekali, dan masing-masingnya tidak dapat dibahas secara
     terpisah.
Perilaku individu, termasuk perilaku belajar, merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas yang lahir sebagai hasil akhir saling pengaruh antara berbagai gejala, seperti perhatian, pengamatan, ingatan, pikiran dan motif.
2.1.   Perhatian
Tentulah dapat diterima bahwa subjek didik yang memberikan perhatian intensif dalam belajar akan memetik hasil yang lebih baik. Perhatian intensif ditandai oleh besarnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar. Perhatian intensif subjek didik ini dapat dieksloatasi sedemikian rupa melalui strategi pembelajaran tertentu, seperti menyediakan material pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan subjek didik, menyajikan material pembelajaran dengan teknik-teknik yang bervariasi dan kreatif, seperti bermain peran (role playing), debat dan sebagainya.
Strategi pemebelajaran seperti ini juga dapat memancing perhatian yang spontan dari subjek didik. Perhatian yang spontan dimaksudkan adalah perhatian yang tidak disengaja, alamiah, yang muncul dari dorongan-dorongan instingtif untuk mengetahui sesuatu, seperti kecendrungan untuk mengetahui apa yang terjadi di sebalik keributan di samping rumah, dan lain-lain. Beberapa hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa perhatian spontan cendrung menghasilkan ingatan yang lebih lama dan intensif dari pada perhatian yang disengaja.
2.2.  Pengamatan
Pengamatan adalah cara pengenalan dunia oleh subjek didik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, pembauan dan pengecapan. Pengamatan merupakan gerbang bai masuknya pengaruh dari luar ke dalam individu subjek didik, dan karena itu pengamatan penting artinya bagi pembelajaran.
Untuk kepentingan pengaturan proses pembelajaran, para pendidik perlu memahami keseluruhan modalitas pengamatan tersebut, dan menetapkan secara analitis manakah di antara unsur-unsur modalitas pengamatan itu yang paling dominan peranannya dalam proses belajar. Kalangan psikologi tampaknya menyepakati bahwa unsur lainnya dalam proses belajar. Dengan kata lain, perolehan informasi pengetahuan oleh subjek didik lebih banyak dilakukan melalui penglihatan dan pendengaran.
Jika demikian, para pendidik perlu mempertimbangkan penampilan alat-alat peraga di dalam penyajian material pembelajaran yang dapat merangsang optimalisasi daya penglihatan dan pendengaran subjek didik. Alat peraga yang dapat digunakan, umpamanya ; bagan, chart, rekaman, slide dan sebagainya.
2.3.  Ingatan
Secara teoritis, ada 3 aspek yang berkaitan dengan berfungsinya ingatan, yakni (1) menerima  kesan, (2) menyimpan kesan, dan (3) memproduksi kesan. Mungkin karena fungsi-fungsi inilah, istilah “ingatan” selalu didefinisikan sebagai kecakapan untuk menerima, menyimpan dan mereproduksi kesan.
Kecakapan merima kesan sangat sentral peranannya dalam belajar. Melalui kecakapan inilah, subjek didik mampu mengingat hal-hal yang dipelajarinya.
Dalam konteks pembelajaran, kecakapan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya teknik pembelajaran yang digunakan pendidik. Teknik pembelajaran yang disertai dengan penampilan bagan, ikhtisar dan sebagainya kesannya akan lebih dalam pada subjek didik. Di samping itu, pengembangan teknik pembelajaran yang mendayagunakan “titian ingatan” juga lebih mengesankan bagi subjek didik, terutama untuk material pembelajaran berupa rumus-rumus atau urutan-urutan lambang tertentu. Contoh kasus yang menarik adalah mengingat nama-nama kunci nada g (gudeg), d (dan), a (ayam), b (bebek) dan sebagainya.
Hal lain dari ingatan adalah kemampuan menyimpan kesan atau mengingat. Kemampuan ini tidak sama kualitasnya pada setiap subjek didik. Namun demikian, ada hal yang umum terjadi pada siapapun juga : bahwa segera setelah seseorang selesai melakukan tindakan belajar, proses melupakan akan terjadi. Hal-hal yang dilupakan pada awalnya berakumulasi dengan cepat, lalu kemudian berlangsung semakin lamban, dan akhirnya sebagian hal akan tersisa dan tersimpan dalam ingatan untuk waktu yang relatif lama.
Untuk mencapai proporsi yang memadai untuk diingat, menurut kalangan psikolog pendidikan, subjek didik harus mengulang-ulang hal yang dipelajari dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Implikasi pandangan ini dalam proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga memungkinkan bagi subjek didik untuk mengulang atau mengingat kembali material pembelajaran yang telah dipelajarinya. Hal ini, misalnya, dapat dilakukan melalui pemberian tes setelah satu submaterial pembelajaran selesai.
Kemampuan resroduksi, yakni pengaktifan atau prosesproduksi ulang hal-hal yang telah dipelajari, tidak kalah menariknya untuk diperhatikan. Bagaimanapun, hal-hal yang telah dipelajari, suatu saat, harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan tertentu subjek didik, misalnya kebutuhan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam ujian ; atau untuk merespons tantangan-tangan dunia sekitar.
Pendidik dapat mempertajam kemampuan subjek didik dalam hal ini melalui pemberian tugas-tugas mengikhtisarkan material pembelajaran yang telah diberikan.
2.4.  Berfikir
Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam didi seseorang yang berupa pengertian-perngertian. Dari gambaran ini dapat dilihat bahwa berfikir pada dasarnya adalah proses psikologis dengan tahapan-tahapan berikut : (1) pembentukan pengertian, (2) penjalinan pengertian-pengertian, dan (3) penarikan kesimpulan.
Kemampuan berfikir pada manusia alamiah sifatnya. Manusia yang lahir dalam keadaan normal akan dengan sendirinya memiliki kemampuan ini dengan tingkat yang reletif berbeda. Jika demikian, yang perlu diupayakan dalam proses pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan ini, dan bukannya melemahkannya. Para pendidik yang memiliki kecendrungan untuk memberikan penjelasan yang “selengkapnya” tentang satu material pembelajaran akan cendrung melemahkan kemampuan subjek didik untuk berfikir. Sebaliknya, para pendidik yang lebih memusatkan pembelajarannya pada pemberian pengertian-pengertian atau konsep-konsep kunci yang fungsional akan mendorong subjek didiknya mengembangkan kemampuan berfikir mereka. Pembelajaran seperti ni akan menghadirkan tentangan psikologi bagi subjek didik untuk merumuskan kesimpulan-kesimpulannya secara mandiri.
2.5.  Motif
Motif adalah keadaan dalam diri subjek didik yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Motif boleh jadi timbul dari rangsangan luar, seperti pemberian hadiah bila seseorang dapat menyelesaikan satu tugas dengan baik. Motif semacam ini sering disebut motif ekstrensik. Tetapi tidak jarang pula motif tumbuh di dalam diri subjek didik sendiri yang disebut motif intrinsik. Misalnya, seorang subjek didik gemar membaca karena dia memang ingin mengetahui lebih dalam tentang sesuatu.
Dalam konteks belajar, motif intrinsik tentu selalu lebih baik, dan biasanya berjangka panjang. Tetapi dalam keadaan motif intrinsik tidak cukup potensial pada subjek didik, pendidik perlu menyiasati hadirnya motif-motif ekstrinsik. Motif ini, umpamanya, bisa dihadirkan melalui penciptaan suasana kompetitif di antara individu maupun kelompok subjek didik. Suasana ini akan mendorong subjek didik untuk berjuang atau berlomba melebihi yang lain.Namun demikian, pendidik harus memonitor suasana ini secara ketat agar tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif.
Motif ekstrinsik bisa juga dihadirkan melalui siasat “self competition”, yakni menghadirkan grafik prestasi individual subjek didik.Melalui grafik ini, setiap subjek didik dapat melihat kemajuan-kemajuannya sendiri. Dan sekaligus membandingkannya dengan kemajuan yang dicapai teman-temannya.Dengan melihat grafik ini, subjek didik akan terdorong untuk meningkatkan prestasinya supaya tidak berada di bawah prestasi orang lain.