DI UJUNG KATA-KATA

Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu

Puisi Sedih Patah Hati

Dengarkan aku teman…
Aku ingin bercerita..
Tentang senandung yang kudengar..
Dikala hujan masih menggetarkan langit senjaku yang memudar..
Ku dengar nada-nada riang yang bercerita suram..
Meninggalkan tanya di saat ku menyadari betapa suara itu terdengar begitu nyata..

Di sudut jalan di tepian kota ini..
Kulihat awan hitam yang kelam beriringan..
Tepat mengikuti jalur jalan yang terasa semakin begitu sepi..
Deraian hujan yang ditemani hembusan angin liar..
Menusuk tulangku.. begitu kusadari..
Aku sendirian..

Tak ada seorang pun yang menemaniku..
Memandang langit hitam bersama.
Memetik air hujan bersama,
Menari di bawah lindungan bulan dikala malam…
Memecah sunyi di kala hati sedang gundah..
Menaruh harapan pada hari esok,
Dan menahan angin yang sedang berhembus..

Kepada Senja


Kepada senja aku mengadu
Menangisi kepergianmu dari hidupku…
mengapa bahagia itu hanya sesaat saja..
Laksana hujan yang terus mencumbui bumi…
Laksana gerimis yang selalu mendekap pagi..
Aku disini terpaku dalam diam..
Kepada senja aku mengadu..
Betapa pedih hatiku ini
Kau menghilang bak ditelan bumi..
Hanya goresan kecil yg menyayat kalbu..
kau tancap dalam pilunya hatiku…
Bahwa kau tak bisa mencintaiku…
Kepada senja aku mengadu
Rindu ini menghujam jantungku
Bagai ombak besar yg menghantam dadaku
Hingga aku tak bisa bernafas karena desakan
rasa rindu yg sangat kuat…
Oh cinta mengapa taqdirnya begitu kejam..
Kau berikan aku dia tp kau sekap dia dalam kesunyian malam..
kini aku hanya pasrah dalam diam
Hatiku telah membeku dimakan waktu

Semua Palsu

teringat masa indah bersamamu ..
tiada ragu jalani hidup denganmu ..
banyak kata terucap untukku ..
takku kira semua itu palsu ..
kau hancurkan aku ..
teganya dirimu ..
kau bohongi aku ..
kau duakan cintaku ,,
kau sakiti hati nii yg setia menyayangimu …
banyak kata terucap manis untukku ..
takku kira semua itu palsu ..
kau hancurkan aku ..
teganya dirimu

Lupakan Hati Ini

saat daun kering berjatuhan
angin kemarau membelai diri
ku terdiam terpaku
saat kau memilih tinggalkan ku
tapi tak mengapa
ku tak membendung tangis
kepergianmu
anugrah bagiku
semoga kau temukan kebahagiaan disana
bersamanya lalui dunia
kini ku bahagia bersama sepi
tiada yang lebih baik darimu
selain seseorang yang mau mengerti diriku
kini ku larut dalam pencarian terakhir
kuyakin Tuhan bersamaku

Cukup Sampai Disini


Kebohongan itu begitu itu indah saat keluar dari bibirmu,..
Penghianatan itu terlihat sangat wajar jika kamu yang melakukannya,..
Begitu mudah kau kuburkan cerita indah kita..
Begitu mudah kamu berkata… kita “cukup sampai disini”.
Aku seperti kehilangan kaki untuk berdiri
Aku seperti kehilangan mata untuk melihat
Bagaimana cara aku melupakan kamu…
Harus dimana aku tempatkan diri ini jika bertemu kamu…
Yang aku tau, janji dan impian kita tak mungkin lagi bisa terwujud,..
Yang aku tau semua hal yang dulu manis, kini berubah menjadi sangat menyakitkan..
Entah mengapa kamu berubah hati padaku..
Entah mengapa tak ada kesempatan kedua untukku..
Entah mengapa begitu mudah kamu putuskan cinta kita..
Bahkan entah mengapa sampai saat ini kamu tak pernah katakan, apa salahku..
Padahal sudah kugantungkan seluruh harapanku padamu..
Padahal sudah kuserahkan segalanya untuk kamu..
Walau kadang terkesan hati ini mengiba atas cintamu..
Entahlah, mungkin memang semua ini harus berakhir sampai disini..
Mengapa aku berfikir, jalan ini terlalu pahit dan rumit untuk kulalui…
Mengapa kadang aku berfikir tak ada lagi hari yang harus aku lalui..
Apakah harus kuakhiri hidup sampai disini..
Mungkin, lebih baik aku mati…
Aku kecewa..
Aku putus asa..

Egoisme Seorang Manusia

ketika akhirnya terungkap...
bahwa ada banyak opini yang tercipta...
ada banyak versi cerita yang berkembang...
dan kemudian hanya tawa yang menjadi sebuah tanggapan...

terkadang terlintas sebuah pemikiran...
mengapa hidup orang lain terasa jauh lebih menarik untuk dibahas, dicemooh, dihina, dicela, dikambing hitamkan, dan segala yang terburuk. Namun kegagalan dalam hidup sendiri tidak pernah dijadikan guru untuk mengubah pola pikir dan menjadikannya sebuah motifasi untuk menjadi bijaksana dan dewasa dalam memandang hidup...

ah... sesungguhnya itulah manusia...
selalu ingin diatas, dan tidak mau ada orang lain yang lebih dari dirinya...

cukup sudah

Cukup Sampai Disini
Kebohongan itu begitu itu indah
saat keluar dari bibirmu,..
Penghianatan itu terlihat sangat
wajar jika kamu yang
melakukannya,..
Begitu mudah kau kuburkan
cerita indah kita..
Begitu mudah kamu berkata…
kita “cukup sampai disini”.
Aku seperti kehilangan kaki
untuk berdiri
Aku seperti kehilangan mata
untuk melihat
Bagaimana cara aku melupakan
kamu…
Harus dimana aku tempatkan
diri ini jika bertemu kamu…
Yang aku tau, janji dan impian
kita tak mungkin lagi bisa
terwujud,..
Yang aku tau semua hal yang
dulu manis, kini berubah menjadi
sangat menyakitkan..
Entah mengapa kamu berubah
hati padaku..
Entah mengapa tak ada
kesempatan kedua untukku..
Entah mengapa begitu mudah
kamu putuskan cinta kita..
Bahkan entah mengapa sampai
saat ini kamu tak pernah
katakan, apa salahku..
Padahal sudah kugantungkan
seluruh harapanku padamu..
Padahal sudah kuserahkan
segalanya untuk kamu..
Walau kadang terkesan hati ini
mengiba atas cintamu..
Entahlah,
mungkin memang
semua ini harus berakhir sampai
disini..
Mengapa aku berfikir, jalan ini
terlalu pahit dan rumit untuk
kulalui…
Mengapa kadang aku berfikir tak
ada lagi hari yang harus aku
lalui..
Apakah harus kuakhiri hidup
sampai disini..
Mungkin, lebih baik aku mati…
Aku kecewa..
Aku putus asa..
Remuk Hati Ini

Cinta diujung senja

Senja hari ini
mengapa begitu berbeda
tak tampak langit barat
berarak merah pekat
semua tertututp awan jingga
Cinta hari ini
mengapa begitu berbeda
saat hidup semakin senja
cinta sejati peluk raga
buatku rasakan kejam cinta
Walau cinta ini
belum merekah, bak
bunga belum ternoda asa
tapi rasa ini telah
tenggelam dalam sanubari jiwa
Ku tahu cinta ini
terantuk di ujung senja
kan ku bawa semua
lewat harum kamboja
di pelabuhan jiwa

Half a dream of love ( Cinta Setengah Mimpi )

CINTA SETENGAH MIMPI……
Antara Penantian,harapan dan kekecewaan
Perlu banyak bersabar dan perlu lebih kuat untuk menghadapi kekecewaan yang sewaktu – waktu datang menghampiri,
Gak tau lagi yang di rasakan saat ini
semua berbaur menjadi satu
Antara Cinta,Benci,Sayang & Emosi,,,,
Kadang ingin berteriak untuk melepaskan semua belenggu yang aku rasa,,
Tapi,,,,
Itu semua gak akan cukup tuk melepaskan gundah dan emosi di hati ini,,
Lelah rasanya menjalani cinta ini,,
menanti yang tak pasti
menunggu yang gak tahu apakah akan berakhir indah,,
paras & suaramu saja q gak pernah tau jelas,,,
hanya melihat dari kejauhan dengan beberapa gambar yg itu pun gak terlihat jelas,,
Andai saja kamu bisa lebih mengerti dan menghargai aku,,
mungkin cinta ini gak akan terasa seperti ” Cinta Setengah Mimpi ”

Rindu Yang Terpendam…

saat hanya tatapan yang bisa kubiaskan untukmu
sesungguhnya kidung kerinduan ini ingin menyampaikan sebuah rasa padamu
meski kata terbatas pada keberanian untuk melafadz
mestinya sudahlah cukup buatmu bisa mengartikan rasa yang kupendam
saat kita duduk berdua
menatapi lembayung senja yang menjuntai
ada makna dalam setiap tarikan dan hembusan nafas…
ada harapan dalam degup jantung…
semua bernadzar kepadamu…
disini…
didadaku tersimpan harapan…
dihatiku bersemayam keinginan…
namun bagaimana kuharus sampaikan kepadamu jika setiap menatap wajahmu bibirku kelu…
bagaimana harus kuluahkan kejujuran atas rasa cinta dan rinduku
hasratku ingin membangun mahligai indah diatas titian ikrar…
rasaku inginkan kedamaian bersamamu…
rakit kecilku ingin bersandar disatu dermaga
dermaga nan asri tempat menambatkan penat jiwa dan hasrat hati
tak jemu kuberharap pada angin keikhlasan tuk mengiring rakitku bertemu dengan dermagamu..
seandainya rasaku ini sama dengan rasamu…
keindahan cinta dan rindu ini lakarkan dengan kecup hangat dikeningku…
karena sebenarnya hanya satu lafadz yang ingin kuluahkan dihadapanmu
“Aku Mencintaimu”
kuingin miliki dirimu seutuhnya tanpa harus berbagi….
_Lembayung Kelam_