SANGKAR KECEWAK




Sejenak ku terpaku
Masih terbayang jelas lukaku
Minggu lalu!
Sesak batin ini menahannya
Terhimpit duka, lara, dan nestapa
Tak sempat terfikir sebelumnya
Kau kan beranjak…menjauh…
Tinggalkan ku begitu saja!
Tahukah apa yang ku rasa saat itu?
Kecewa!
Hancur!
Sakit!
Luka!
Sadarkah dengan apa yang t’lah kau lakukan?
Begitu dalam luka yang kau goreskan
Hingga terlalu pedih sakit yang ku rasakan…
Yah!
Luka yang membahana hingga kini masih ada
Disini…dalam dada…
Ku akui, muak aku melihatmu!
Ingin rasanya ku membencimu
Tapi apa daya? Aku tak kuasa!
Rasa sayang yang ku miliki
T’lah mengakar kuat padamu
Terlanjur…dan terlalu dalam ku tanamkannya
Sulit, bila harus dicabut kembali…
Goresan luka yang kau torehkan
T’lah menjadi serpihaserpihan
Yang seakan menggambarkan
Betapa hancurnya diriku oleh sikapmu…
Kau rubah senum yang tersungging di bibir
Menjadi air mata yang deras mengalir di pipiku
Pupus sudah semua angan dan impian
Hilang harapan, tinggallah kenangan
Kini, kau jauh diatas jangkauan tanganku
Akankah ku bisa meraihmu kembali?
Atau mungkinkah hanya aku wanita khilaf
Yang terlalu setia tuk sebuah cinta semu?
Tanyaku…
Haruskah ku tahan dan batasi rasa sayang ini?
Bilakah jika kau perbaiki kisi-kisi luka
Yang pernah kau torehkan?
Mungkinkah lika ini kan cepat sirna
Mengingat betapa pahit dan pedihnya
Romantika hidup yang ku jalani?
Pada akhirnya…
Ku hanya bisa mengenangmu
Dalam “Sangkar Kecewaku”
Ya Tuhan,
Kuatkanlah hatiku…

0 komentar:

Posting Komentar