SETIA


Telah kutuliskan perjalanan kisah hidupku,
pada sebuah kertas putih yang baru, dulu,
penuh sendu,
duka dan luka menjadi satu,
iringi sang waktu yang melaju,
namun ku tahu,
semua pasti berlalu.
Di lain kisah,
ku lukiskan sebuah cerita dengan gundah,
sungguh perih rasanya berpisah,
bagaikan langit ikut terbelah,
tawa, suka duka hilang sudah,
ketika sepi dan sunyi mulai merambah,
berjalan pelan menuruni lembah,
turun ke bawah hingga bertemu celah,
di mana kepahitan hidup akan bertambah,
kala ujian penuh kata menyerah,
saat itupun aku tergugah,
semua pasti akan berubah.
Pada masa yang lainnya,
ku coba ukirkan sebuah drama,
penuh suka, cita dan cinta,
mengapung di atas ombak derita,
tanpa daya tapi pasti mampu mengubah segalanya,
ketika Homer pun tak mampu lagi berucap,
dan Bethoven tak lagi bisa mencipta,
katalah yang berbicara,
nadalah yang melentingkan melodi jua,
ingin kupetik gitar tua,
walau ku tak mampu memainkannya,
hanya sebagai sebuah berita,
diriku di sini masih setia,
menunggu yang pergi berpulang jua.

0 komentar:

Posting Komentar